Redaksi Proker Mahasiswa KKN-Dik SDN 3 suranadi 2020

KKN-Dik di SDN 3 Suranadi

       Kuliah Kerja Nyata Pendidikan (KKN-Dik) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus.  KKN-Dik merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pembelajaran dan pemberdayaan melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat.
       Dari sinilah kami dibentuk dalam 1 kelompok yang terdiri dari 10 orang Mahasiswa,  diantaranya 7 Mahasiswi dan 3 Mahasiswa. Kami ditempatkan di SDN 3 Suranadi,  dan posko kami berada di Dusun kalimanting RT 01. Bersama belum tentu bersatu akan tetapi bersama sudah tentu bersatu, oleh karena itu menyatukan 1 keputusan dari 10 otak manusia memang sangat sulit dan harus perlu pemahaman dan kekompokkan secara bersama sehingga membentuk persatuan dalam sebuah pemikiran.
        Di SDN 3 Suranadi,  kami selaku mahasiswa KKN-Dik  membuat sebuah Program kerja yang menurut kami sangat membantu pihak sekolah,  salah satunya yaitu dengan bertemakan “The Green School Generation”. Progaram kerja ini terdapat 3 poin di dalamnya,  yaitu TPA (Tempat pembuangan Akhir),  TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dan Apotik Hidup.
            Dalam pembuatan TPS dan TPA, mahasiswa juga melibatkan pihak sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam menjalankan Program tersebut. Di mulai dari penyampaian mahasiswa pada pihak sekolah agar disetujui program kerja tersebut,  dan Allhamdulillah program kerja tersebut sangat-sangat di dukung oleh pihak sekolah SDN 3 suranadi.
             Pembuatan TPA yang mulai dilaksanakan hampir selama 3 minggu setiap sore hari,  dan dibantu oleh Pak Usmayadi (Penjaga Sekolah),  selaku penjaga sekolah di SDN 3 Suranadi. Awal pembuatan TPA ,yaitu mencari lahan kosong untuk pembuangan sampah, dan lahan kosong tersebut, terletak sebelah barat,  samping ruangan kelas 2.
   Mahasiswa KKN-Dik membeli bahan pembuatan TPA,  antara lain semen 1 sak,  Batako 90 biji, dan untuk pasirnya,  kebetulan di depan posko kami, ada tumpukan sisa pasir yang tidak digunakan,  karna untuk mengefisienkan dana, kita menggunakan pasir tersebut,  kurang lebih 5 karung yang kami angkut kesekolah menggunakan sepeda motor, dan anggaran yang kami keluarkan mencapai 200.000. Setelah pembuatan selesai  kemudian kami melanjutkannya keproses pengecattan dengan warna merah,  dan ditulisan dengan kalimat “SDN 3 SURANADI NOL SAMPAH”.

dokumentasi,tahap pengecetan lanjutan TPA.

         Harapan kami selaku Mahasiswa KKN-Dik,  semoga seusai kami menjalan KKN-Dik kurang kebih 2 minggu lagi,  TPA tersebut dapat dijaga dan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Ucapan terimakasi kepada teman-teman 1 team atas partisipasi  dalam pembuatan TPA, dan tidak lupa kepada Pak Us yang telah membantu kami dalam menyelesaikan pembuatan TPA.

           Dokumentasi TPA,  siap digunakan
     Selain TPA,  kami juga melengkapinya dengan TPS (Tempat Pembuangan Sampah).  Dalam pembuatan TPS ini,  kami lebih melibatkan siswa-siswi SDN 3 suranadi, mulai dari kelas 3, 4 dan 5. Karna telah kami rapatkan bersama dengan piihak sekolah atas keterlibatan siswa-siswi. Dalam hal ini setiap kelas kami bagi menjadi 3 kelompok, karna setiap kelompok membuat 3 bak sampah,  jika ditotalkan dari kelas 3,4 dan 5, ada 18 bak sampah yang kami buat bersama siswa-siswi SDN 3 suranadi.
     Masing-masing kelompok membawa alat dan bahan,  seperti gergaji, palu, paku dan 50 biji bambu ukuran 50cm. Rencana awalnya kami dengan pihak sudah sepakat meminta siswa mengeluarkan uang sebesar 1000/orang dalama kelompok untuk membeli cat 3 warna,  tetapi ada sedikit perubahan dari pihak sekolah,  untuk tidak memungut biaya sepersenpun dari siswa,  jadi biaya opersional 3 cat warna akan kami beli sendiri dan tambahan dana dari pihak sekolah. Karna kekurangan bahan,  yaitu bambu,  kami mencoba membeli beberapa bambu sebagai tambahan bahan saat pembuatan TPS. Dan harga 1 bambu 10.000 dan kami membeli 5 bambu,  jadi pengeluaran kami 50.000 untuk membeli bambu sebagai tambahan.
         Pembuatan TPS ini dirangkai dengan penilaian Praktik pembeljaran SBDP dan Mulok,  ini merupakan kesepakatan kami selaku Mahasiswa KKN-Dik dengan pihak sekolah. Pembuatan TPS ini sangat mema kan waktu yang cukup lama,  karna harus memtong bambu sepanjang 50cm,  dan ha mpir setiap malam hari,  para laki-laki ha rus lembur sampai tengah malam untuk memotong bambu. TPS ini langsung dike rjakan stelah pembuatan TPA. Setiap sore hari kami mengerjakan pembuatan TPS dan tidak terlepas dari bantuan Pak Usmayadi selaku Penjaga Sekolah.
 
dokumentasi pemotongan kayu sebagai alas bawah TPS.

      Contoh TPS yang sudah jadi dan siap
digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Selanjutnya Program kerja pembu atan Apotik Hidup. Apotik Hidup adalah salah satu bagian dari Program kerja "The Green School Generation” . Pelakasanaan  Apotik Hidup diawali dengan penanaman kembali bunga di taman sekolah. Apotik Hidup dilaksanakan bersamaan dengan pembuatan TPS.  
      Apotik hidup sebuah taman mini yang di tanami berbagai jenis tanaman obat,  seperti tanaman jahe,  tanaman laos dan kunyit. Tanaman obat tersebut kami dapatkan dari lahan sebelah posko kami,  dan kami tanam kembali di sekolah.  Program apotik hidup ini sangat didukung oleh pihak sekolah, karna manfaatnya memang sangat banyak.  Program apotik hidup ini tidak akan terlaksana tanpa partisipasi dari teman-teman KKN-Dik yang selalu kompak dan konsisten dalam melaksanakan semua program kerja yang direncanakan sebelumnya.
       
      
Dokumentasi taman mini Apotik Hidup


Selain Program kerja yang bertemakan “The Green School Generation” kami juga membuat program kerja pendampingan kegiatan IMTAQ.
        Di SDN 3 suranadi kegiatan IMTAQ dilaksanakan setiap hari juma’at, karna memang semua sekolah melakukan kegiatan imtaq pada hari jum’at. Kami selaku Mahasiswa KKN-Dik Universitas Muhammadiyah Mataram membuat program kerja pendampingan kegiatan imtaq. Pada hari jum’at kami selalu mendapingi siswa-siswi dalam kegiatan tersebut. 
      Dimulai dari pembacaa Surat Yasin, Surat Pendek, kultum dan dirangkai dengan sholawat bersama,  dan ditutup dengan doa. Saat pelaksanaan imtaq,  kami membagi waktu, contohnya pada minggu pertama 2 orang mahasiswa yang memimpin kegiatan imtaq dan 8 orang mahasiswa lainnya mendampingi duduk bersama dengan siswa-sisiwi SDN 3 Suranadi. Begitu seterusnya sampai minggu terahir kami di sekolah. Memang benar Mengatur,  mengkondisikan suana sekolah dengan anak SD membutuhkan tenaga ekstra, tidak cukup 1 kaki kita berbica untuk menenamgkan siswa SD,  perlu strategi khusus dan skreatif untuk mengkondisikan siswa SD agar tidak ribut lagi.
Dokumentasi Pelaksanaan Pendampinga kegiatan imtaq

      Selain kegiatan pendampingan IMTAQ,  kami juga menerapkan sholat zuhur berjamaah setiap pulang sekolah.  Kegiatan sholat zuhur berjamaah dilaksanakan secara bergantian,  contohnya ,jika kelas 3 ada jam mata pelajaran Pendidikan Agama ,maka merjalah yang sholat zuhur berjamaah sepulang sekolah. Ini diterapkan mulai dari kelas 3, 4, 5 dan 6, pihak guru,  kepala sekolah ikut serta dalam kegiatan sholat zuhur berjamaah.  Apabila Guru Mata Pelajaran Agama Islam berhalangan hadir,  maka Mahasiswa yang laki-laki lah yang memipin sholat berjamaah.
            Dokumentasi kegiatan Sholat zuhu berjamaah
yang dipimpin oleh Mahasuswa KKN-Dik.

*Semua kegiatan Program kerja terlaksana tidak terlepas dari partisipasi Tim KKN dan pihak sekolah serta kekompakkan dan kekonsistenan dalam melakukan sebuah pekerjaan yang direncanakan sebelumnya,  terimakasi atas kerjasama kita selama ini*
*Salam Pendidikan*
*KKN-Dik SDN 3 suranadi 2020*
*Dusun Kalimanting RT 01,Desa Suranadi*



Komentar